PPh Jerman bagi WNA 2022
Pahami dasar pajak penghasilan Jerman dengan panduan praktis. Belajar mudah & cepat!
Jika Anda tinggal atau bekerja di Jepang, kemungkinan Anda perlu melaporkan dan membayar pajak atas sebagian atau seluruh penghasilan Anda di sana. Meskipun sistem perpajakan Jepang bisa jadi cukup rumit untuk dinavigasi, memahami kewajiban Anda sangatlah penting.
Mulailah dengan gambaran umum mengenai pajak di Jepang ini. Dan ingat — jika Anda bertanggung jawab atas pajak di Jepang, dapatkan saran profesional untuk memastikan Anda membayar jumlah yang tepat.
| 📑 Daftar isi |
|---|
| Panduan ini adalah sumber daya awal bagi Anda, tetapi tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan. Carilah akuntan atau penasihat keuangan untuk pengajuan pajak yang bebas masalah. |
|---|
Kita akan langsung membahas detail mengenai sistem perpajakan di Jepang dan tarif pajaknya sebentar lagi. Pertama, dasar-dasarnya.
Pajak atas penghasilan di Jepang meliputi:
- Pajak Penghasilan Pribadi
- Surtax (Pajak Tambahan)
- Pajak Penghasilan Lokal
Iuran jaminan sosial juga dibayarkan oleh wajib pajak residen. Non-residen dikenakan pajak dengan tarif tetap atas penghasilan yang bersumber dari Jepang¹.
Jika Anda bertanya-tanya tentang pajak bagi warga negara asing di Jepang, perlu diketahui bahwa siapa pun yang berdomisili di Jepang pada tanggal 1 Januari dalam tahun kalender tertentu — bahkan jika mereka biasanya tidak dianggap sebagai wajib pajak residen — mungkin bertanggung jawab atas pajak penghasilan lokal, yang besarnya 10% dari pendapatan kena pajak. Informasi lebih lanjut mengenai tarif pajak Jepang, pengecualian, dan pemotongan akan dibahas nanti.
Pelaporan pajak di Jepang dilakukan setiap tahun — dan pengajuan bersama tidak diizinkan.
Sebelum kita beralih ke tarif pajak penghasilan Jepang, penting untuk mengetahui kapan Anda perlu mengajukan SPT Anda. Tahun pajak Jepang berlangsung dari 1 Januari hingga 31 Desember, dengan SPT biasanya jatuh tempo pada pertengahan Maret tahun kalender berikutnya¹.
Untuk tujuan pajak di Jepang, Anda perlu melaporkan penghasilan dari gaji, tunjangan, dan pembayaran bonus Anda. Banyak tunjangan non-moneter seperti akomodasi yang disediakan pemberi kerja juga dianggap kena pajak.
Selain itu, Anda perlu melaporkan penghasilan dari sumber lain seperti penghasilan sewa dan keuntungan modal. Namun, tarif pajak bervariasi berdasarkan jenis penghasilan, dan di mana penghasilan itu berasal.
Seperti kebanyakan hal yang berkaitan dengan pajak, ini relatif rumit, jadi jika Anda tidak terbiasa dengan sistem pajak penghasilan Jepang, mendapatkan saran profesional sangat penting.
Pajak penghasilan apa yang harus Anda bayar di Jepang tergantung pada status residensi Anda.
Ini sedikit lebih kompleks di Jepang daripada di banyak negara lain, karena ada kategori ketiga selain opsi residen dan non-residen yang umum. Secara garis besar, Anda akan diklasifikasikan sebagai¹:
- Wajib pajak residen
- Wajib pajak residen non-permanen
- Wajib pajak non-residen
Anda dianggap sebagai residen untuk tujuan pajak jika Anda memiliki tempat tinggal permanen — sebuah Jusho di Jepang — atau jika Anda memiliki tempat tinggal sementara — sebuah Kyosho di Jepang — selama satu tahun atau lebih.
Itu berarti niat Anda sama pentingnya dengan alamat rumah Anda, setidaknya untuk tahun pertama. Jika Anda berniat untuk tinggal di Jepang secara permanen, maka kemungkinan besar Anda akan dianggap sebagai residen².
Sebagai wajib pajak residen, Anda harus membayar pajak atas penghasilan di seluruh dunia kepada otoritas Jepang.
Residensi untuk tujuan pajak biasanya ditentukan oleh ‘domisili’ Anda — tempat yang dianggap memiliki hubungan terkuat dengan Anda. Itu berarti meskipun Anda bekerja jauh dari Jepang, Anda mungkin masih bertanggung jawab atas pajak di sana.
Setiap kasus bisa sedikit berbeda, jadi sangat disarankan untuk mendapatkan saran personal mengenai situasi Anda.
Namun, jika Anda mempertahankan rumah di Jepang, saat Anda bekerja di luar negeri, kemungkinan Anda bisa bertanggung jawab untuk mendeklarasikan sebagian atau seluruh penghasilan Anda kepada otoritas pajak di Jepang.
Tidak seperti banyak negara lain, Jepang juga memiliki status antara wajib pajak non-residen dan wajib pajak residen, yang dikenal sebagai residen non-permanen untuk tujuan pajak penghasilan.
Ini berlaku jika Anda adalah warga negara asing yang tinggal di Jepang sebagai ekspatriat, tetapi Anda telah berada di sana kurang dari lima tahun secara total selama sepuluh tahun sebelumnya.
Jika Anda adalah residen non-permanen untuk tujuan pajak, maka Anda tidak perlu membayar pajak di Jepang atas penghasilan yang bersumber dari luar Jepang, jika penghasilan tersebut tidak dibayarkan di Jepang atau tidak ditransfer ke Jepang. Semua penghasilan lainnya — termasuk uang yang Anda peroleh di luar negeri tetapi kemudian Anda transfer ke Jepang — dikenakan pajak di Jepang.
Jika Anda tidak termasuk dalam salah satu kategori di atas, maka Anda akan dianggap memiliki status pajak non-residen. Ini berarti Anda hanya membayar pajak di Jepang atas penghasilan yang Anda peroleh di Jepang.
Jepang memiliki sistem pajak progresif. Itu berarti tarif pajak yang semakin tinggi diterapkan berdasarkan berapa banyak yang Anda peroleh.
Jika Anda wiraswasta, Anda mungkin dikenakan pajak dengan dasar yang sedikit berbeda, melalui apa yang disebut pajak perusahaan (enterprise tax). Pastikan Anda mengetahui pajak mana yang relevan bagi Anda.
Tarif terbaru yang tersedia untuk wajib pajak residen yang bekerja di Jepang adalah sebagai berikut:
Rentang gaji (JPY dan nilai USD perkiraan) | Pajak yang diterapkan (%)¹ |
|---|---|
Hingga 1.950.000 JPY (Sekitar 15.000 USD) | 5% |
1.950.000 JPY - 3.300.000 JPY (15.000 USD - 26.000 USD) | 10% |
3.300.000 JPY - 6.950.000 JPY (26.000 USD - 54.000 USD) | 20% |
6.950.000 JPY - 9.000.000 JPY (54.000 USD - 70.000 USD) | 23% |
9.000.000 JPY - 18.000.000 JPY (70.000 USD - 140.000 USD) | 33% |
18.000.000 JPY - 40.000.000 JPY (140.000 USD - 310.000 USD) | 40% |
Lebih dari 40.000.000 JPY (310.000 USD+) | 45% |
Ada juga beberapa pajak lain yang perlu Anda ketahui — pajak tambahan (surtax) sebesar 2,1% dari penghasilan, di atas jumlah dalam tabel, ditambah pajak penduduk lokal yang biasanya tarif tetap sebesar 10%.
Wajib pajak non-residen diperlakukan berbeda. Penghasilan mereka yang bersumber dari Jepang dikenakan pajak dengan tarif tetap sebesar 20,42% tanpa pemotongan yang tersedia. Tarif ini mencakup surtax 2,1% yang dijelaskan di atas.
Sistem pajak Jepang memiliki sejumlah pengecualian dan pemotongan yang tersedia. Pengecualian berarti, sesuai dengan keadaan Anda, Anda mungkin dapat mengurangi sebagian dari penghasilan kotor Anda dari perhitungan sebelum Anda menentukan beban pajak Anda.
Pemotongan biasanya harus diklaim melalui SPT Anda, dan Anda perlu memberikan bukti, seperti tanda terima, untuk mendukung klaim Anda.
Namun, tidak semua pengecualian ditawarkan kepada wajib pajak non-residen, jadi Anda perlu memeriksa apa yang berhak Anda dapatkan sesuai dengan status Anda.
Berikut adalah beberapa pengecualian, pemotongan, dan kredit yang mungkin perlu Anda ketahui.
Ada pemotongan penghasilan yang diperoleh yang tersedia untuk pajak penghasilan lokal maupun nasional.
Jumlah yang dipotong dihitung menurut rumus skala geser, menggunakan persentase tetap dari penghasilan yang diperoleh, ditambah jumlah tetap, yang berubah sesuai dengan tingkat penghasilan Anda.
Angka terbaru, untuk penghasilan tahun 2021, adalah sebagai berikut:
Rentang penghasilan (JPY dan nilai IDR perkiraan) | Rumus untuk menghitung pengecualian | Pengecualian gaji (JPY dan nilai IDR perkiraan)⁴ |
|---|---|---|
Hingga 1.625.000 JPY (209.000.000 IDR) | 0 | 550.000 JPY (71.000.000 IDR) |
1.625.000 JPY - 1.800.000 JPY (209.000.000 IDR - 231.000.000 IDR) | 40% dari penghasilan - 100.000 JPY | 550.000 JPY - 620.000 JPY (71.000.000 IDR - 79.200.000 IDR) |
1.800.000 JPY hingga 3.600.000 JPY (231.000.000 IDR - 462.000.000 IDR) | 30% dari penghasilan + 80.000 JPY | 620.000 JPY - 1.160.000 JPY (79.200.000 IDR - 149.000.000 IDR) |
3.600.000 JPY hingga 6.600.000 JPY (462.000.000 IDR - 842.000.000 IDR) | 20% dari penghasilan + 440.000 JPY | 1.160.000 JPY - 1.760.000 JPY (149.000.000 IDR - 226.000.000 IDR) |
6.600.000 JPY hingga 8.500.000 JPY (842.000.000 IDR - 1.090.000.000 IDR) | 10% dari penghasilan + 1.100.000 JPY | 1.760.000 JPY - 1.950.000 JPY (226.000.000 IDR - 248.000.000 IDR) |
Lebih dari 8.500.000 JPY (1.090.000.000 IDR) | 0 | 1.950.000 JPY (248.000.000 IDR) |
Jika Anda seorang wajib pajak residen, Anda bisa berhak atas pengecualian pribadi hingga 480.000 JPY (sekitar 53 juta IDR) yang ditetapkan terhadap penghasilan Anda untuk tujuan pajak penghasilan nasional, dan hingga 430.000 JPY (sekitar 47 juta IDR) untuk tujuan pajak penduduk lokal. Pengecualian dihitung berdasarkan skala geser berdasarkan penghasilan Anda — tanpa pengecualian tersedia untuk penghasilan tertinggi⁴.
Sebagai wajib pajak residen, Anda juga bisa mendapatkan pengecualian untuk pasangan non-tanggungan Anda dan tanggungan yang berusia di atas 16 tahun. Pemotongan dihitung berdasarkan situasi individu — dengan jumlah yang lebih tinggi untuk tanggungan lansia atau jika Anda merawat seseorang yang cacat dalam bentuk apa pun.
Namun, tidak ada pengecualian ini yang biasanya berlaku untuk wajib pajak non-residen.
Beberapa biaya bisnis dapat dikurangkan dari pajak. Misalnya, jika Anda harus pindah untuk bekerja, dan pemberi kerja Anda memberikan dukungan finansial untuk memungkinkan hal ini, maka Anda mungkin dapat mengurangi pembayaran tambahan tersebut dari penghasilan yang Anda peroleh⁴.
Namun, ada batasan berapa banyak yang sebenarnya dapat Anda kurangkan, dan dalam keadaan apa.
Anda dapat mengurangi biaya beberapa hal, termasuk asuransi jiwa dan gempa bumi, serta beberapa sumbangan amal, dari penghasilan kena pajak Anda⁴.
Ada batasan dan plafon yang berlaku untuk beberapa item ini — pastikan Anda memahami detailnya saat Anda melengkapi SPT Anda.
Sebagian besar pemberi kerja di Jepang akan memotong pajak dari gaji karyawan mereka (PAYE), yang mungkin berarti Anda telah membayar semua yang Anda hutangkan selama tahun pajak dan tidak perlu mengajukan SPT sama sekali.
Namun, jika Anda ingin mengklaim beberapa pemotongan, Anda mungkin harus mengajukan deklarasi pajak.
Ada juga beberapa keadaan pribadi, di mana Anda pasti harus mengisi SPT⁷:
Jika Anda berencana meninggalkan Jepang sebelum akhir tahun pajak
Jika Anda tidak dikenakan pajak berdasarkan sistem PAYE
Jika Anda memiliki lebih dari satu pemberi kerja, atau Anda dibayar dari luar negeri
Jika Anda memiliki aset asing lebih dari 50.000.000 JPY
Jika Anda berpenghasilan lebih dari 20.000.000 JPY
Jika Anda perlu mengajukan SPT, Anda dapat melakukannya secara langsung di zeimusho (kantor pajak) setempat, melalui pos, atau secara daring.
Jika Anda perlu membayar pajak di Jepang, Anda dapat melakukannya secara daring untuk kenyamanan.
Namun, perlu diingat bahwa membayar pajak Jepang menggunakan rekening bank yang dipegang di negara atau mata uang yang berbeda dapat lebih mahal daripada melakukan transfer bank domestik di Jepang, karena biaya bank cenderung meningkatkan biaya keseluruhan.
Bingung bagaimana transfer internasional ke luar negeri dari Indonesia? Atau sebaliknya? Anda mungkin dapat mempertimbangkan Wise untuk melakukan transfer international Anda.
Akun Wise dapat dibuat dengan gratis. Wise menggunakan nilai tukar tengah pasar untuk mengonversi uang — yang berarti uang Anda dikonversi menggunakan nilai tukar yang sama dengan yang Anda lihat di Google.
Itulah mengapa Wise bisa melakukan pengiriman uang internasional dengan biaya hemat, transparan, dan cepat ke rekening bank di luar negeri atau di Indonesia — bahkan ke dompet digital lokal seperti Dana, Gopay, OVO, ShopeePay, dan Linkaja.
Untuk menghindari biaya tambahan pada nilai tukar, cobalah Wise. Wise menggunakan nilai tukar tengah pasar — yang biasa Anda lihat di Google — dan menunjukkan biaya transfer uang Anda ke luar negeri di muka.
Tidak ada kejutan, tidak ada biaya tersembunyi — dan Anda dapat menghemat hingga 6x dibandingkan dengan mengirim uang melalui bank Anda.
Dengan Wise Anda dapat melakukan transfer cepat, murah, dan aman ke Jepang dan mendapatkan uang Anda ke tujuan hanya dengan beberapa klik.
Pajak bukanlah sesuatu yang disukai kebanyakan orang — tetapi kesalahan dalam mengurusnya bisa berakibat mahal. Ambil saran profesional jika Anda membutuhkannya, dan pastikan Anda memahami undang-undang serta bagaimana penerapannya pada situasi Anda.
Di mana pun Anda membayar pajak, Anda tidak ingin rugi karena biaya tidak adil yang ditambahkan saat Anda menukar mata uang Anda.
Kabar baiknya adalah Wise mungkin dapat membantu Anda menghemat uang pada transaksi lintas negara. Lihat apakah Anda bisa mendapatkan penawaran yang lebih baik dari Wise jika Anda perlu membayar pajak Anda di luar negeri.
Sumber:
Sumber diperiksa pada 05.03.2022
*Silakan lihat ketentuan penggunaan dan ketersediaan produk untuk wilayah Anda atau kunjungi Biaya dan kalkulasi harga layanan Wise untuk informasi harga layanan dan biaya terbaru.
Publikasi ini disediakan untuk tujuan informasi umum dan bukan merupakan nasihat hukum, pajak, atau profesional lainnya dari Wise Payments Limited atau anak perusahaannya dan afiliasinya, serta tidak dimaksudkan sebagai pengganti untuk mendapatkan nasihat dari penasihat keuangan atau profesional lainnya.
Kami tidak memberikan pernyataan, jaminan, atau garansi, baik tersurat maupun tersirat, bahwa konten di publikasi ini akurat, lengkap, atau terbaru.
Pahami dasar pajak penghasilan Jerman dengan panduan praktis. Belajar mudah & cepat!
Temukan bank teratas UK! Pelajari bank retail terbesar & terpopuler di UK.
Pembayaran otomatis? Mudah! Pelajari apa itu standing order & cara kerjanya di artikel ini untuk transaksi praktis.
Bingung cara ketik tanda dolar ($)? Panduan lengkap untuk Mac, PC, & HP ada di sini! Mudah & cepat.
Pindah ke Belanda? Pilih bank yang tepat! Temukan daftar bank top (konvensional & digital), layanan, serta biaya akun terbaik di Belanda.
Daftar bank di Jerman! Temukan bank ritel terbesar & terpopuler. Panduan informasi untuk membantu Anda memilih yang terbaik.